Dukung Program Diversifikasi Pangan? Siapa takut!
Jadi pada kesempatan ini sayan akan membahas tentang
Diversifikasi pangan yang merupakan lanjutan dari pembahasan sebelumnya yaiitu
ketahanan pangan Indonesiajadi sebenernya apa sih diversifikasi pangan itu
sendiri adalah sebuah program yang mendorong
masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsinya sehingga
tidak terfokus pada satu jenis. Di Indonesia, diversifikasi pangan dimaksudkan
untuk memvariasikan konsumsi masyarakat Indonesia agar tidak terfokus pada
nasi, kita tahu kalau negara kita ini memiliki berbagai macam sumber pangan
hayati yang sangat beranekaragam, tetapi kita menghadapi masalah untuk merubah
mindset kita sendiri.
Setuju dengan statement itu? "Kalau
belum makan nasi belum makan" ya itu dia the
main problem yang kita hadapi
sekarang ini. Banyak sekali program-program pemerintah untuk mendukung program
diversifikasi pangan di Indonesia salah satunya dengan beredar luasnya program
pemerintah kota bandung dalam program #OneDayNoRIce merupakan program dalam
mensosialisasikan diversifikasi pangan di kota Bandung, Program ini di usung
oleh pemerintah kota Depok tetapi sudah menyebar ke berbagai kota di pulau
Jawa. Pada setiap hari Senin warga kota Bandung di hibau untuk memakan makanan
selain nasi sebagai pengganti karbohidrat dengan memanfaatkan berbagai sumber
pangan hayati yang di produksi dikota Bandung sendiri seperti berbagai macam
umbi-umbian ( Singkong, ubi jalar). Ayo kita simak video tentang program
#OneDayNoRiceoleh pemerintah kota Bandung di bawah ini.
Bagaimana tanggapanmu tentang gerakan
#OneDayNoRice ini?
Pada tahun 2014 Badan Pusat Statistik
Indonesia menyipulkan bahwa konsumsi beras pada tahun 2014 mencapai 1626 Kg per
kapita, wah lumayan tinggi ya konsumsi beras di Indonesia hal ini dapat
mengancam ketahanan pangan di Indonesia, padahal konsumsi bahan pangan hayati
selain beras di Indonesia mengalami penurunan, Apakah kalian tahu saat
zaman penjajahan belanda mayoritas rakyat Indonesia mengonsumsi Umbi-umbian
jadi, Anak Indonesia ayo dukung program #OneDayNoRice kita bisa membuat variasi
sendiri loh dari bahan pangan hayati selain beras seperti singkong dan
lain-lain untuk mendukung program diversifikasi di Indonesia.
Pernah liat produk itu? Ada yang tau beras
analog itu apa?
Beras non-padi, disebut juga beras analog, adalah beras yang
dibuat dari bahan selain padi, namun dapat ditanak menjadi nasi.
Beras ini merupakan salah satu inovasi Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor dan dapat dibuat dari berbagai
macam karbohidrat, seperti jagung, sorghum, dan umbi-umbian. Beras
ini memiliki kepadatan nutrisi yang lebih baik dibandingkan beras
biasa karena campuran bahan yang dapat disesuaikan untuk optimalisasi nutrisi
yang diinginkan konsumen. Beras memiliki kandungan zat besi yang
rendah, namun shorgum memiliki kandungan zat besi yang tinggi sehingga
beras non-padi dengan bahan utama sorghum sangat baik untuk wanita yang
membutuhkan zat besi. Jadi adanya beras analog ini merupakan inovasi
untuk mendorong oleh urgensi diversifikasi demi ketahanan
pangan nasional dengan memperluas konsumsi makanan
pokok non-beras. Data Kementerian Perdagangan mencatat konsumsi beras
Indonesia mencapai 140 kg per orang/tahun. Angka itu jauh negara-negara lain di
Asia seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang hanya
berkisar sebanyak 65-70 kg beras per orang/tahun. Masyarakat Indonesia
yang sudah terbiasa makan nasi tidak mudah berpindah dari makanan pokok selain
nasi, sehingga inovasi ini tercipta terutama untuk kalangan masyarakat
tersebut. Penerapan beras non-padi juga diharapkan dapat menekan impor beras.
Dengan adanya program #OneDayNoRice menurut Wali Kota Depok,
Nur Mahmudi Ismail menyatakan bahwa dengan mengurangi konsumsi beras padi
sehari sekali dan mengonsumsi beras jagung, tapioka, ubi kayu, dan pisang dua
kali dalam sehari maka akan menghemat beras padi 22 juta ton dan anggaran
pemerintah sebanyak Rp 161 trilyun setiap tahunnya. Program ini juga
bermanfaat untuk menjaga harga beras tetap stabil. Diversifikasi
pangan menjadikan manusia lebih sehat. Selain itu, diversifikasi pangan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan tumbuhnya UKM yang
mengolah bahan pangan non-beras dan meluasnya lahan pertanian yang menanam
tanaman pangan non beras. Diversifikasi
pangan juga penting demi mewujudkan kedaulatan
pangan nasional. Jika satu hari saja masyarakat Indonesia tidak makan
beras, maka akan ada penghematan 35,4 trilyun rupiah. Jika Indonesia tidak
mengimpor beras alias tidak bergantung kepada negara lain, maka Indonesia akan
menjadi negara berdaulat di tengah percaturan global.
Badan
Ketahanan Pangan Nasional menyebutkan bahwa program One Day No
Rice berpotensi mengurangi jumlah kemiskinan dengan mengurangi
pasokan beras bagi rakyat miskin. Dengan memperkaya santunan bagi rakyat miskin
(tidak hanya pada beras), maka beras yang dialokasikan bisa dibagikan ke lebih
banyak rakyat miskin. Bagian yang dikurangi tersebut ditambahkan dengan bahan
pangan lain seperti umbi-umbian dan jagung.Provinsi Bengkulu menjadikan
program One Day No Rice sebagai solusi dalam menghadapi inflasi. Ternyata
banyak ya manfaat dari program #OneDayNoRIce ini, jadi ayo sebagai generasi
muda kita dukung program positif ini, Diversifikasi pangan? SIapa takut!
Sumber:
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/950
https://id.wikipedia.org/wiki/One_Day_No_Rice