Minggu, 18 September 2016

GAS BUMI DI INDONESIA


1.1 Pengertian Gas Bumi

What can you see from this picture?
Ya,ini merupakan tabung gas elpiji 6 kilogram yang biasanya kita lihat terjual di toko-toko disekitar lingkungan kita,sebelum itu sebenarnya apakah kalian tau dari mana sih asalnya gas elpiji itu sehingga bisa menghasilkan gas yang biasanya kita gunakan untuk menghidupkan kompor? Sebelum mengenal lebih jauh tentang gas bumi sebenarnya apasih gas bumi itu?
Gas bumi menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fase gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi.
Dalam video ini terdapat berbagai macam penjelasan tentang Eksplorasi Minyak dan Gas.



1.2 Potensi dan Persebaran Gas Bumi di Indonesia

Gas bumi di Indonesia memilki peranan yang cukup dominan setelah peran minyak sebagai sumber energi utama yang mulai dikurangi. Apalagi dengan komitmen yang diberikan dalam Clean Deveplomemt Mechanism pada Kyoto Protocol, gas alam mulai dipilih karena tingkat polusi yanglebih rendah. Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar yaitu, 157.14 TSCF pada tahun 2010


 (sumber: http://migas.esdm.go.id/)

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam mengembangkan pertambangan gas bumi, peta di atas merupakan peta cadangan gas bumi (TSCF) pada tahun 2010 yang berkemungkinan untuk meningkat pada tahun 2016. Daerah-daerah di Indonesia yang memiliki cadangan gas bumi adalah sebagai berikut :
1. Nangroe Aceh Darussalam
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Tengah
4. Sumatera Selatan
5. Kepulauan Natuna
6. Jawa Barat
7. Jawa Timur
8. Pulau Kalimantan 
9. Pulau Sulawesi
10. Maluku
11. Papua
Daerah yang memiliki cadangan gas bumi terbesar di Indonesia adalah Kepulauan Natuna yaitu, 51.46 TSCF pada tahun 2010, yang disusul oleh daerah Papua.

1.3 Eksplorasi dan Eksploitasi

Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat. Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum penggalian bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.

Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas. Sejauh yang diketahu eksplorasi sumberdaya alam masih tetap  penjabaran dari paradigma tersebut di atas. Eksploitasi sumberdaya alam yang hanaya diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan secara keseimbangannya.

1.3 Pemanfaatan Efisiensi  Gas Bumi

Seperti yang kita ketahui gas bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, Salah satu contohnya adalah penggunaan elpiji yang merupakan produk pertamina, elpiji atau gas tabung yang biasanya kita gunakan untuk menghidupkan kompor. berikut adalah pemanfaatan Secara garis besar gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :

1. Gas alam sebagai bahan bakar
Antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih ‘bersih’ bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.
LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu.
Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas.

2. Gas alam sebagai bahan baku
Antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik LDPE (low density polyethylene), LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE (high density polyethylen), PE (poly ethylene), PVC (poly vinyl chloride), C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

3. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor
            Gas alam yang paling besar digunakan untuk komoditas ekspor di dunia yaitu LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam cair. Gas alam cair Liquefied Natural Gas (LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG. Dibandingkan dengan minyak mentah, pasar gas alam cair kecil namun matang.
    Saat ini teknologi manusia juga telah mampu menggunakan gas alam untuk air conditioner (AC), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa bangunan gedung perguruan tinggi di Australia. Selain itu Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an di mana produksi gas alam dari ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo, Sumatera Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam di Indonesia meningkat pesat sejak tahun 1974, di mana PERTAMINA mulai memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan. Karena sudah terlalu tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh Pusri IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri IB merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan, 1974, PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas alam yang membentang dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok gas alam antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas)
Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Aceh. Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota Lokhsumawe dikelola oleh PT Arun NGL Company. Gas alam telah diproduksikan sejak tahun 1979 dan diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggröe Aceh Barôh (kabupaten Aceh Utara) juga terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, dengan bahan baku dari gas alam.
1.4 Reklamasi lokasi Pertambangan.

Adanya pertambangan gas bumi membawa banyak sekali pada kehidupan kita, tetapi adanya pertambangan gas bumi juga menyisakan bekas lahan pertambangan yang cukup merusak alam, para persuahaan atau ppertambangan gas melakukan reklamasi? do you ever heard? pernah mendengar kasus yang sedangan hangat di perbincangkan tentang reklamsi Pulau G? jadi sebenarnya apa sih reklamasi itu.
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Secara umum yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam merehabilitasi/reklamasi lahan bekas tambang yaitu dampak perubahan dari kegiatan pertambangan, rekonstruksi tanah, revegetasi, pencegahan air asam tambang, pengaturan drainase, dan tataguna lahan pasca tambangKegiatan pertambangan dapat mengakibatkan perubahan kondisi lingkungan. Hal ini dapat dilihat dengan hilangnya fungsi proteksi terhadap tanah, yang juga berakibat pada terganggunya fungsi-fungsi lainnya. Di samping itu, juga dapat mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati, terjadinya degradasi pada daerah aliran sungai, perubahan bentuk lahan, dan terlepasnya logam-logam berat yang dapat masuk ke lingkungan perairan.
Sumber
migas.esdm.go.id
GPSA Engineering Data Book (Gas Processors Suppliers Association) 12th edition
id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam
pertamina.com/

6 komentar: